SURAKARTA - Sebuah kebanggaan kembali terukir bagi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Hanum Nisa Ullkhaira, mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) angkatan 2024, berhasil mengukir prestasi gemilang dengan meraih Silver Medal dalam ajang International Essay Writing Competition Monomousumi 2025. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan secara daring oleh Monomousumi, India, mempertemukan talenta-talenta muda dari berbagai penjuru dunia.
Hanum menjadi salah satu duta kebanggaan Indonesia yang mampu menorehkan tinta emas di kancah global. Melalui esainya yang berjudul “The Impact of Part-Time Jobs on the Financial Stability of University Students, ” ia berhasil memukau juri dengan analisis mendalamnya.
“Melalui karya ini, saya ingin menyoroti pentingnya pekerjaan paruh waktu bagi mahasiswa bukan sekadar untuk mencari tambahan penghasilan, tetapi juga untuk membangun kemandirian, tanggung jawab, dan keterampilan hidup, ” ungkap Hanum, Jumat (7/11/2025).
Ia menambahkan bahwa pengalaman bekerja paruh waktu membekali mahasiswa dengan kesiapan menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya. Mahasiswa belajar mengatur waktu secara efisien, mengelola keuangan dengan bijak, dan membangun kemampuan berinteraksi secara profesional.
Kompetisi yang mengusung tema utama finance ini berlangsung pada September 2025, diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai negara. Pengumuman hasil akhir lomba disampaikan secara resmi pada 25 Oktober 2025 melalui situs web penyelenggara.
Perjalanan Hanum menuju kemenangan ini tidaklah instan. Ia mempersiapkan diri dengan matang selama kurang lebih tiga minggu sebelum tenggat waktu pengumpulan esai. Dengan penuh keyakinan, ia mengirimkan karyanya melalui situs resmi Monomousumi pada 25 September 2025, dan sebulan kemudian, kabar gembira itu pun datang.
Dalam proses penyusunan esai ini, Hanum mengaku mendapat banyak arahan berharga dari Dr. Titis Setyabudi, S.S., M.A., dosen pengampu mata kuliah Essay Writing di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UMS.
“Beliau membimbing saya dalam memahami cara menulis esai dengan baik dan benar, ” tutur Hanum.
Menariknya, Hanum mengungkapkan bahwa awalnya ia tidak memiliki ketertarikan khusus untuk mengikuti kompetisi ini. Namun, karena menjadi bagian dari tugas mata kuliah, ia memutuskan untuk mengerahkan segala kemampuannya. Siapa sangka, usaha kerasnya justru berbuah manis dengan pencapaian di tingkat internasional.
Lebih lanjut, Hanum tak lupa menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada keluarganya, terutama sang ayah, atas dukungan yang tak henti-hentinya.
“Ayah saya selalu mendorong saya untuk aktif mengikuti lomba-lomba agar bisa produktif dan berprestasi. Dukungan beliau menjadi motivasi besar bagi saya untuk terus mencoba dan membanggakan keluarga, ” tambahnya dengan nada haru.
Keberhasilan Hanum ini menjadi bukti nyata bahwa pembelajaran yang didapatkan di bangku kuliah dapat menjadi jembatan bagi mahasiswa untuk unjuk gigi di panggung global. Dengan bimbingan dosen yang suportif dan semangat belajar yang membara, mahasiswa UMS terbukti mampu menunjukkan kualitasnya di kancah internasional. (muh.ac.id)

Updates.